Gula dan Diabetes
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber tenaga. Gula paling banyak dijual dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan mengubah rasa menjadi manis untuk makanan atau minuman. Gula sederhana, seperti glukosa (yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) juga dikenali sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin sesuai dengan keperluan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang bertanggungjawab untuk mengawal jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin diperlukan untuk mengubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi tenaga yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
Jenis Penyakit Diabetes Mellitus
1. Diabetes mellitus tipe 1
Kadar Gula Dalam Darah
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Tips menurunkan Gula dalam darah
Suplemen. Penderita diabetes lebih berisiko mengalami
kekurangan seng. Cobalah mengonsumsi suplemen atau memperbanyak asupan
makanan yang mengandung seng untuk menurunkan kadar gula darah. Ayam
dan sarden merupakan makanan yang kaya seng.
Tidur cukup. Kurang tidur akan mengurangi kemampuan tubuh mengolah glukosa dengan efektif. Anda bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan istirahat yang cukup.
Konsumsi kayu manis. Kayu manis dinyatakan bisa menurunkan kadar gula darah. Cobalah menambah asupan kayu manis ke dalam diet Anda atau bisa juga menggunakan kayu manis dalam bentuk kapsul.
Minum teh hijau tanpa gula. Cara ini juga dinyatakan bisa membantu menurunkan kadar gula darah.
Mandi dengan air hangat. Sebuah studi terbitan New England Yournal of Medicine menunjukkan, penderita diabetes yang menghabiskan waktu setengah jam berendam dalam bak air hangat, tingkat gula darahnya turun sekitar 13 % dan
Penyakit Diabetes Mellitus (DM) juga dikenali sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronik yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu menghasilkan hormon insulin sesuai dengan keperluan tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang bertanggungjawab untuk mengawal jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin diperlukan untuk mengubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi tenaga yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Tanda awal
yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis
yaitu dilihat langsung dari kesan peningkatan kadar gula darah, dimana
peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan
air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula
(glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Kondisi kadar
gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak
sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat
berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan,
terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus
tipe 1.
Lain halnya
pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami
berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah
menderita kencing manis.
1. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1
adalah diabetes yang bergantung pada insulin dimana tubuh kekurangan
hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil
insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak
ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
2. Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1 mmol/l = 18 mg/dl.
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random (sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Bagaimana cara menurunkan kadar glukosa darah?
Cara terbaik adalah dengan beberapa langkah sederhana berikut:
Diet. Diet rendah
karbohidrat merupakan cara yang paling dikenal dalam menurunkan kadar
gula darah. Makanan yang rendah karbohidrat termasuk susu kedelai,
jelai, dan ikan haring bisa menjadi pilihan Anda. Selain itu, makanan
tinggi serat seperti kacang kedelai, oatmeal, bran/sekam atau sereal
dengan kismis, roti whole bread dan kacang-kacangan bisa membantu
mengontrol diabetes. Di samping itu, cobalah menambah asupan buah dan
sayuran segar.
Olahraga. Cobalah tetap aktif dan berolahraga setiap hari. Jalan kaki dan bentuk olahraga ringan lainnya bisa membantu membakar gula di dalam tubuh. Jalan cepat, memotong rumput dan aktivitas rumah tangga lainnya merupakan pilihan olahraga yang tepat untuk mengatur kadar glukosa darah.
Turunkan berat badan. Berat badan normal akan membantu Anda mengontrol kadar glukosa darah. Cobalah berkonsultasi dengan ahli nutrisi dan mengikuti anjuran diet dengan benar.
Olahraga. Cobalah tetap aktif dan berolahraga setiap hari. Jalan kaki dan bentuk olahraga ringan lainnya bisa membantu membakar gula di dalam tubuh. Jalan cepat, memotong rumput dan aktivitas rumah tangga lainnya merupakan pilihan olahraga yang tepat untuk mengatur kadar glukosa darah.
Turunkan berat badan. Berat badan normal akan membantu Anda mengontrol kadar glukosa darah. Cobalah berkonsultasi dengan ahli nutrisi dan mengikuti anjuran diet dengan benar.
Tidur cukup. Kurang tidur akan mengurangi kemampuan tubuh mengolah glukosa dengan efektif. Anda bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan istirahat yang cukup.
Konsumsi kayu manis. Kayu manis dinyatakan bisa menurunkan kadar gula darah. Cobalah menambah asupan kayu manis ke dalam diet Anda atau bisa juga menggunakan kayu manis dalam bentuk kapsul.
Minum teh hijau tanpa gula. Cara ini juga dinyatakan bisa membantu menurunkan kadar gula darah.
Mandi dengan air hangat. Sebuah studi terbitan New England Yournal of Medicine menunjukkan, penderita diabetes yang menghabiskan waktu setengah jam berendam dalam bak air hangat, tingkat gula darahnya turun sekitar 13 % dan
Ulasan
Catat Ulasan